Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Mengetahui Mana Guru, Biksu, atau Pendeta Sejati Bagian 10 dari 10

2024-08-21
Lecture Language:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Beberapa biksu hanya menggunakan uang dari umat, yang mereka peroleh dengan keringat dan air mata, untuk kepentingan tubuh fisik atau kenyamanan mereka sendiri, atau bahkan memberikannya ke kerabat mereka, kekasih mereka atau apa pun, dan bersembunyi dalam kemewahan seperti itu. Itu tidak baik. Itu sama sekali tidak baik bagi mereka, dan sama sekali tidak baik bagi umat untuk melihat hal itu, karena mereka akan kehilangan kepercayaan pada ajaran Sang Buddha dan Kristus yang Suci.

Media Report from Aljazeera – July 31, 2013, Reporter: Skandal dan tuduhan kecurangan telah diangkat ke tingkat yang baru, tidak ada yang lebih buruk daripada kasus Wiraphon Sukphon, yang terekam dalam video di sebuah jet pribadi, memakai merek-merek mahal, meskipun dia telah mengambil sumpah biksu untuk hidup sederhana. Dia juga dituduh melakukan pencucian uang dan mengumpulkan aset senilai puluhan juta dolar. Ada kasus-kasus lain sejak itu, masing-masing memicu investigasi dari dalam komunitas biksu. Beberapa orang seperti Phra Payom Kallayano sudah muak dan memutuskan untuk angkat bicara. Lahan kuil dan biaranya yang luas mencakup sebuah ladang. Dia menyediakan pekerjaan dan memakai pendapatan dari ladang itu untuk menjalankan panti asuhan dan mengembalikan uangnya ke Buddhisme. Dia mengatakan bahwa begitulah seharusnya.

Phra Payom Kallayano: Jika para biksu menyalahgunakan uang, mereka akan masuk neraka. Anda itu biksu dalam peran biksu. Anda tidak butuh kemewahan.

Belum berbicara tentang banyak pelecehan fisik lainnya: pelecehan seksual terhadap anak-anak, perempuan dan bahkan laki-laki dalam situasi yang rentan di mana mereka tidak berdaya. Itu sangat buruk. Dan jika menyangkut sesuatu, mereka menyalahkan orang lain, seperti Trần Tâm atau Ruma. Dia sendiri yang menerima sumbangan uang dengan tangannya sendiri, tetapi ketika orang lain mengetahui bahwa uang itu tidak digunakan untuk kepentingan semua orang, maka dia menyalahkan para biksu dan biksuni muda yang malang yang baru saja masuk dan tidak tahu apa-apa. Jadi Trần Tâm atau Ruma sendiri dapat hidup mewah, bebas untuk melecehkan umat lainnya! Ngomong-ngomong, nama Trần Tâm berarti “jiwa duniawi” dalam bahasa Âu Lạc (Vietnam)!!! Sungguh cocok.

Trần Tâm atau Ruma benar-benar iblis yang menyamar dalam bentuk manusia, yang menggunakan nama saya untuk merampok dan membunuh orang-orang, baik secara fisik maupun spiritual. Dia berusaha keras untuk menghalangi dan menghentikan orang-orang untuk mengetahui Ajaran Sejati; untuk melayani iblis, demi keuntungannya sendiri!!! Semoga hukum dapat membantu menghentikannya dari terus mencelakakan orang-orang yang tidak bersalah dan semua situs web menghentikan semua situs yang berhubungan dengannya dan menghapus semua ceramah dan aktivitasnya di web. Terpujilah para Buddha!!!

Jadi, Anda dapat melihat siapa yang baik, siapa yang buruk, dengan segera, melalui tindakan seperti ini. Dia berbicara dengan sangat baik, seakan-akan dia mengerti tentang karma dan Tiga Dunia dan dunia ini, seperti Anda tidak bisa lari darinya. Tapi dia sendiri, Trần Tâm, Ruma, melakukan hal yang sebaliknya. Dia mengambil uang dengan tangannya sendiri kemudian menyalahkan para biksu dan biksuni yang masih muda dan malang dan tak bersalah, yang baru saja masuk karena dia membujuk mereka. Jadi, sangat mudah untuk menilai siapa itu siapa. Saya harap Anda tidak menemukan biksu seperti itu di mana pun. Dia mengenakan jubah biksu, tetapi dia melakukan semua tindakan ini, perbuatan buruk, seperti perampokan. Benar-benar merampok seluruh dunia di siang bolong. Dan banyak orang masih belum memahami hal ini. Mereka melihatnya, tetapi mereka tidak terlalu memikirkannya. Mereka mendengarnya, mereka mengetahuinya, tapi lalu mereka terus bertahan dan mengikuti jalan yang buruk, contoh yang buruk ini.

Testimony by a former victim of Ruma Trần Tâm: Guru yang saya hormati dan tim Supreme Master Television yang terkasih, Sudah 32 tahun sejak saya menerima inisiasi dari Guru. Hari ini, saya ingin memberikan kesaksian atas perkataan Guru tentang iblis Trần Tâm. Saya telah merahasiakan kisah ini selama beberapa dekade karena dia berkata, “Reputasi utusan Guru ada di tangan Anda.” Pada tahun 1996, ketika dia kembali ke Âu Lạc (Vietnam), menyamar sebagai utusan Quan Yin, saya ikut serta dalam kelompok pengajaran Guru. Pada saat itu, saya baru berusia 20 tahun. Di tengah malam, dia memanggil saya ke kamar pribadinya dan melakukan pelecehan seksual terhadap saya. Mental saya hancur karena saya pikir seorang utusan Guru seharusnya adalah orang suci yang mulia, tetapi dia melakukan tindakan duniawi yang begitu mengerikan. Namun, karena keyakinan mutlak saya kepada Guru, saya bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi dan terus bekerja dalam kelompok pengajaran untuk Guru. Dan berkali-kali setelah itu, dia melakukan hal yang sama ke saya dan memerintahkan saya untuk diam. Mengenai klaimnya bahwa Guru telah mewariskan suksesi kepadanya, hal itu disebabkan oleh sebuah kalimat yang dia ambil dari puisi Guru “Wasiatku” yang ada namanya di dalamnya: “Dunia ini tak punya apa-apa untuk ditawarkan kepadaku... (Rời cõi trần tâm...)”

(Catatan Guru: Itu hanya SALAH SATU PUISI SAYA, tidak ada hubungannya dengan dia, “trần tâm” di sini atau di mana pun ditulis kecil, normal tidak seperti nama, artinya: hanya duniawi, alam duniawi, dunia ini. Jika itu sebuah nama, harus ditulis dengan huruf besar (Tr... Ta...)!!! Saya tidak pernah mengirimnya ke Âu Lạc (Vietnam) untuk menjadi utusan Quan Yin; orang yang sudah menikah dengan anak dan istri tak bisa memiliki posisi ini, hanya biksu atau biksuni yang bisa. Dia benar-benar penipu; bertindak seperti yang dia lakukan juga ilegal!!! Dia tak pernah bertanya ke saya soal ini. Tak ada yang pernah memberi tahu saya tentang nama ini dengan segala kekacauan yang terjadi!!!)

Wasiatku Puisi yang ditulis oleh Maha Guru Ching Hai (vegan) pada tahun 1979, di Jerman Aslinya dalam bahasa Inggris. Diterjemahkan oleh para editor Dari kumpulan puisi “Kenangan yang Hilang” Dicetak oleh Jiahuang Printing Company di Taiwan (Formosa)

M berkata: Puisi ini ditulis ketika Beliau masih berada di dunia, bertunangan di Jerman, jauh sebelum Beliau meninggalkan rumah untuk mencari Pencerahan. Tak ada yang tahu puisi ini sebelum Beliau dikenal sebagai Maha Guru Ching Hai – tidak ada hubungannya sama sekali dengan karya-karya Beliau sebelum dan sesudahnya. Apalagi dengan penipu-pencari-keuntungan seperti Trần Tâm!!!!! Dia memakainya untuk memanipulasi orang-orang yang tidak bersalah dan rentan dengan niat jahatnya!!!

Jika aku meninggal besok, Semua hartaku menjadi milikmu. Kau adalah keluarga terdekatku, Tak ada orang lain di seluruh dunia! Di sini aku menulis surat wasiatku, Tanganku gemetar, hatiku berdebar-debar! Tn. Anu dan Anu... dengan nama ini, Penerus warisan. Sidik jari pada semua hal yang kumiliki, Tertinggal dengan gairah yang sedih. Ini adalah daftar hartaku: Beberapa pakaian yang layak, sebuah brankas kosong, Puisi dan buku-buku, yang belum pernah diterbitkan, Tidak ada berlian, apalagi perhiasan! Tapi yang terpenting ialah puisi-puisiku! Tolong sayang, simpanlah semuanya. Untukmu semua itu dibuat, Dari malam-malam tanpa tidur dan mimpi-mimpi yang hancur! Kau bisa yakin nanti, aku bahagia. Meninggalkan dunia ini, hatiku tak punya penyesalan yang melekat (*original) Dunia ini tidak punya apa pun untuk ditawarkan padaku, (*catat bahwa tidak ada Trần Tâm di puisi versi Inggris yang asli) Sejak hari kau pergi; Hidup, merangkak menuju lembah kematian. Aku tahu, ini gila dan tak berguna, Ini omong kosong dan bodoh, aku tahu! Tapi hatiku, hatiku sendiri, Juga milikmu!... Kau dapat menyimpannya bersama warisan itu, Jika aku mati besok, jika aku segera mati, Apa bedanya, lebih lama satu hari atau lebih pendek satu tahun? Siapa yang peduli jika aku mati besok

Puisi ini dan lebih banyak lagi puisi ciptaan Maha Guru Ching Hai (vegan) dapat diunduh gratis di SupremeMasterTV.com/Poems & SMCHBooks.com

Testimony by a former victim of Ruma Trần Tâm: Selama Tahun Baru Imlek tahun itu, dia (Trần Tâm) mengorganisir perjalanan dengan sekelompok pemuda dan pemudi yang mengendarai lebih dari 20 sepeda motor dari Long Khánh ke Delta Mekong. Ketika mereka sampai di provinsi Long An, dua orang gadis bertabrakan dengan sebuah truk yang melaju dari arah berlawanan dan tewas seketika. Namun, dia tetap tidak peduli dan melanjutkan perjalanan. Hari ini, saya bersumpah bahwa semua ini benar adanya. Guru mengajarkan kita untuk tidak membicarakan keburukan orang lain, tetapi sekarang Guru berkata, “Orang-orang di dunia harus tahu,” jadi saya menjadi saksi untuk mengungkapkan lebih banyak tentang iblis ini. Semoga Guru tinggal selamanya di Bumi yang indah ini. Saya berharap tim Supreme Master Television selalu dilimpahi kesehatan dan Rahmat Tuhan. Murid-Mu, (...) dari Âu Lạc (Vietnam)

Testimony by a former follower of Ruma Trần Tâm: Maha Guru Ching Hai yang terkasih, Dengan hormat saya bersujud kepada Anda, Guru yang paling dicintai dan paling berwelas asih. Saya (...), dari Âu Lạc. Baru-baru ini saya diinisiasi Guru. Namun sebelumnya saya menerima inisiasi dari Trần Tâm. Saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya setelah menerima inisiasi dari keduanya. Saya berharap apa yang saya ceritakan di sini akan membangunkan jiwa-jiwa yang lemah, tersesat, bodoh, dan buta yang telah mengikuti Trần Tâm, seperti yang pernah saya alami. Setelah inisiasi dengan Trần Tâm: kehidupan lahiriah saya berangsur-angsur memburuk, jatuh ke dalam kemunduran; Saya kehilangan pekerjaan, dan keluarga saya berantakan. Saya tak punya pengalaman batin, atau berkah seperti yang mereka janjikan. Sebaliknya, sejak menerima inisiasi dari Maha Guru Ching Hai (lebih tepatnya, sejak saya mulai mempelajari ajaran Beliau), kehidupan saya mulai berubah sangat positif, baik secara materiel maupun spiritual. Saya punya pekerjaan yang stabil; anak-anak saya juga mendapatkan tempat yang baik untuk belajar. Saya menjadi lebih optimis, dan saya merasa bahwa setiap hari dipenuhi dengan keajaiban. Secara spiritual, saya juga memiliki banyak pengalaman batin dengan Cahaya dan Suara batin (Surgawi). Suatu ketika, selama periode saya mempelajari ajaran untuk persiapan inisiasi oleh Guru, saya bermeditasi dan hanya menyebut nama Guru, bukan kelima Nama Suci (karena Nama-Nama Suci yang diajarkan oleh pihak satunya tidak memiliki kekuatan), dan saya melihat sebuah Mata berwarna putih yang terang. Pada kesempatan lain, Guru mengajak saya mengunjungi planet lain. Dan dalam mimpi, saya bertemu Guru berkali-kali. Saya sangat bersyukur kepada Guru dan merasa sangat beruntung. Kebahagiaan terbesar dalam hidup saya adalah menjadi murid Guru. Saya mencintai Guru dan berdoa agar para Buddha, Bodhisatwa dari sepuluh penjuru, dan Surga, mendukung Guru untuk memenuhi Misi Beliau. Saya berharap orang-orang yang tersesat dapat berbalik arah, bertemu Guru yang benar-benar tercerahkan, Buddha yang hidup yang telah lama mereka cari. Terima kasih, tim Supreme Master TV yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi pengalaman ini.

Testimony by a former follower of Ruma Trần Tâm: Saya adalah seorang rekan praktisi dari Âu Lạc (Vietnam), dan sebelumnya saya menerima inisiasi dari Trần Tâm, tetapi sekarang saya diinisiasi oleh Maha Guru Ching Hai. Saya ingin berbagi pengalaman saya, dengan harapan dapat menyadarkan jiwa-jiwa tak berdosa yang karena ketidaktahuannya telah mengikuti guru palsu Trần Tâm. Selama saya berlatih dengan Trần Tâm, saya punya pengalaman yang sangat menakutkan. Setelah beberapa waktu berlatih, hidup saya tidak membaik, tetapi justru semakin memburuk. Banyak praktisi baru yang awalnya terlihat sangat atraktif, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka menjadi pucat, sakit, dan meninggal. Dalam meditasi saya, saya hanya melihat bayangan gelap dan menakutkan seperti hantu; Saya tidak pernah mengalami Cahaya (batin Surgawi) Buddha atau mendengar Suara (batin Surgawi) yang suci. Saya merasa bahwa latihan di sana bukanlah jalan yang benar, jadi saat saya mengetahui tentang Guru, saya dengan tulus berdoa kepada Guru agar segera memberkati saya dengan inisiasi, untuk melanjutkan latihan menuju pembebasan yang selalu saya rindukan. Setelah menerima inisiasi dari Guru, hidup saya telah memasuki babak baru yang sangat membahagiakan. Saya telah mengalami Cahaya dan Berkah Guru secara berlimpah. Ketika saya menyalakan Supreme Master TV, saya sering melihat Guru melangkah keluar dari layar. Dalam meditasi, saya merasa ringan dan bisa dengan mudah mencapai konsentrasi. Saya memiliki pengalaman batin di mana Guru mengenakan jubah putih yang indah, dan Cahaya yang dipancarkan dari Beliau sangat terang, menyinari sekelilingnya dengan sangat indah. Setiap hari, saya merasakan Berkah Guru yang sangat kuat; Saya bekerja di siang hari dan bermeditasi terus menerus di malam hari tanpa merasa lelah. Terima kasih, Guru yang terkasih, untuk menyelamatkan jiwa saya. Saya sangat merindukan Anda.

Jadi tolong bangunlah. Selamatkanlah diri Anda. Setidaknya carilah guru yang lebih jujur, dan rintislah jalan menuju masa depan yang lebih baik untuk diri Anda sendiri, anak-anak dan piut-piut Anda juga, dan untuk dunia kita dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar.

Jadi saat ini, sangatlah sulit untuk mengetahui siapa itu siapa. Ini adalah masalah bagi orang-orang yang malang dan rentan, bahkan untuk menaruh kepercayaan mereka di mana pun. Dan sebaliknya, Guru yang sejati, berhati murni, dan sangat tercerahkan harus menyamar, harus berkamuflase ke dalam berbagai situasi dan berbagai penampilan agar tidak banyak lagi musuh yang akan menyerang atau membunuh-Nya dengan cepat. Seperti, membingungkan musuh, kekuatan negatif sebanyak mungkin, sehingga Orang tersebut dapat terus berlatih dan terus membantu di belakang layar untuk membebaskan jiwa-jiwa, siapa pun yang benar-benar ingin pulang ke Rumah, Mereka bisa membantu. Namun hal itu juga dapat menimbulkan masalah bagi para pengikut Guru yang murni ini, karena mereka juga rentan. Mereka belum sepenuhnya tercerahkan, dan mereka juga memiliki prasangka sendiri, latar belakang mereka sendiri, keyakinan, dan gosip tetangga mereka, dan kritik keluarga mereka, dan segala macam hal juga menyerang mereka. Jadi kadang-kadang mudah untuk meninggalkan Guru yang baik juga, karena Anda tidak tahu.

Lao Tzu mengatakan hal serupa, seperti, orang bijak terlihat seperti orang bodoh. Yah, tidak persis seperti itu, tapi mirip seperti itu. Jadi orang bijak tidak selalu terlihat seperti yang Anda harapkan. Mereka harus melakukan pekerjaan mereka secara rahasia, tetapi terbuka. Secara rahasia, tapi terbuka. Bagaimana Anda bisa bekerja seperti itu? Jangan tanya saya. Lihat, seperti mata-mata sungguhan, mata-mata yang baik, terkadang harus melakukan hal itu. Mereka bertindak seolah-olah mereka bukan siapa-siapa. Mereka tidak tahu apa-apa, atau mereka hanya bertingkah seperti orang lain, mengenakan celana yang sama, setelan yang sama, tuksedo yang sama, pergi ke berbagai pesta. Bahkan jika mereka tidak pernah merokok sebelumnya, jika itu adalah area merokok, semua orang merokok, mereka juga mencoba merokok – terlihat begitu. Atau mencoba minum sesuatu; terlihat seperti yang lain, tapi sebenarnya tidak. Mereka mata-mata sungguhan, dan mereka ada di sana untuk bekerja atau menggali informasi. Mereka tidak ada di sana untuk berpesta seperti pengunjung pesta lainnya di sekitar mereka. Itulah masalahnya.

Dan seperti polisi, terkadang mereka harus berpura-pura menjadi penjahat, masuk ke daerah kriminal, bekerja sama dengan para penjahat, seperti penjual narkoba, atau pasar gelap, atau pedagang manusia, untuk mencari orang jahat yang sebenarnya di belakang itu. Tapi mereka harus terlihat mirip dengan mereka. Meskipun secara diam-diam mereka tidak merokok, mereka tidak menghirup atau apa pun, mereka melakukannya agar terlihat mirip hanya agar para penjahat di klub itu, di area itu, di pesta itu, akan memercayai mereka dan memberi tahu mereka segalanya, dan menerima mereka juga sebagai anggota mereka atau sebagai teman mereka sehingga mereka bisa secara perlahan dan diam-diam bekerja untuk menggali lebih dalam ke pusat organisasi ini untuk menemukan dan menangkap penjahat. Namun dengan melakukan hal itu, terkadang jika, misalnya, mereka masuk ke pusat perdagangan manusia, rumah bordil, celakalah dia, polisi itu, jika istrinya lewat dan melihatnya keluar dari sana. Dapatkah Anda mempercayainya? Dan polisi ini tidak pernah bisa memberi tahu istrinya tentang pekerjaan rahasianya. Itulah masalahnya.

Jadi, ada pengorbanan besar bagi polisi itu yang mempertaruhkan keselamatannya, kebahagiaan keluarganya, dan tidak hanya berbicara tentang istrinya, bahkan mungkin anak-anaknya, atau sahabatnya, siapa pun bisa melihatnya keluar dari area itu, dari rumah bordil rahasia atau semacamnya, di mana semua orang tahu apa yang terjadi di dalamnya. Sang Guru, Sang Guru yang Murni dan Sejati yang bekerja di dunia ini, Pekerjaannya lebih sulit dari itu – seribu kali lebih sulit dan lebih berbahaya. Jadi, saya hanya berharap beberapa dari kalian tidak terlalu memikirkan mengapa Guru tidak berbuat lebih banyak, tidak pergi ke sini, ke sana, menolong orang ini, orang itu... Tidak semudah itu.

Baiklah. Saya rasa saya sudah berbicara cukup banyak – cukup bagi tim saya untuk segera mempresentasikannya kepada Anda setelah ini. Dan saya juga harus memeriksa saat mereka mengirimkannya kembali kepada saya untuk diedit atau disetujui atau jika ada yang kurang. Jadi, kita akan berbicara di lain waktu. Saya rasa alat perekam saya sudah kehabisan kemampuannya, jadi sebelum ia pamit kepada saya, saya mohon diri kepada Anda semua.

Jiwa Anda indah, apakah Anda murid saya atau bukan. Harap jauhi apa pun yang Anda curigai dapat menyakiti atau melecehkan Anda. Dan usahakan untuk tetap membuka mata intuisi yang baik, sehingga Anda dapat mengamati siapa itu apa; siapa yang baik, siapa yang tidak – untuk melindungi diri Anda sendiri, dan keluarga Anda, anak-anak Anda, teman-teman Anda, dll. Dan jika Anda tak tahu apa-apa lagi, berdoalah dan bersyukur kepada Tuhan. Bersyukurlah kepada Tuhan atas semua yang Anda miliki. Bersyukurlah kepada Tuhan karena telah mengatur semua yang terbaik untuk Anda.

Bersyukurlah kepada Tuhan. Bersyukurlah kepada semua Guru atas Rahmat Mereka untuk membantu Anda dalam situasi apa pun dan membawa Anda ke tempat terbaik bagi jiwa Anda, dan perlindungan terbaik bagi keluarga Anda. Pujilah dan bersyukurlah. Pujilah Mereka dan bersyukurlah kepada Mereka. Pujilah Tuhan dan bersyukurlah pada Tuhan atas segalanya yang terbaik yang telah Dia aturkan untuk Anda. Bersyukurlah kepada semua Guru, pujilah semua Guru atas semua yang terbaik untuk hidup Anda juga. Dan teruslah menunggu yang terbaik untuk datang. Jangan lewatkan kesempatan itu ketika ia datang. Anda harus selalu siap siaga dan mengharapkan hal-hal baik datang, apa pun yang Anda tunggu. Yang terbaik adalah: Menunggu pencerahan, menunggu pembebasan. Pujilah Tuhan, pujilah Para Guru, bersyukurlah kepada Tuhan, kepada Para Guru untuk itu, dan segala sesuatu yang telah Mereka atur untuk hidup Anda – yang terbaik untuk hidup Anda.

Terima kasih, Anda semua, siapa pun yang mendengarkan dan mencoba untuk percaya. Puji hanya Tuhan saja, pujilah Para Guru. Jika saya tidak bisa membantu Anda semua secara fisik, saya membantu apa yang saya bisa, tanpa terlihat. Percayalah itu, percayalah pada saya. Untuk apa saya bilang itu ke Anda? Saya tidak mengenal Anda; Anda bahkan tidak melihat saya. Tetapi itulah yang saya lakukan setiap saat untuk Anda semua, untuk semua makhluk di planet ini. Tuhan adalah saksi saya. Semua Buddha mengetahui maksud dan tujuan jiwa saya! Semoga Anda semua diberkati, dilindungi, dianugerahi yang terbaik: pencerahan dan pembebasan, dan kehidupan yang baik sekarang dan nanti. Amin. Terima kasih, Tuhan, untuk ini. Terima kasih, Tuhan, untuk segalanya. Terima kasih.

Photo Caption: Jalan yang Kasar, Akhir yang Mulus. Biarkan Tuhan Membimbing. Bersabarlah.

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (10/10)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android