Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Jika dia tidak dapat menyelesaikan tugasnya di masa hidup sekarang ini sebagai Raja Pengemis – dia tidak melakukannya dengan baik karena dia tidak memusatkan perhatian pada hal itu, hanya memusatkan perhatian pada disembah dan dipuja dan menerima persembahan dan menerima sujud dan sebagainya – maka dia tak akan punya cukup waktu dan konsentrasi untuk menolong para pengemis dan memenuhi tugasnya sebagai Raja Pengemis. Di kehidupan berikutnya, jika dia beruntung, dia harus terus menjadi Raja Pengemis lagi sampai dia melakukannya dengan sempurna. Atau dia harus menjadi pengemis biasa, menanggalkan mahkota dan posisinya. Tergantung seberapa banyak dia mengabaikan pekerjaannya.Jadi, ketika orang-orang telah salah mengartikan tugas dan takdir seseorang untuk menjadi Orang Suci, maka banyak masalah akan datang. Orang-orang harus menanggung sedikit karma dari Raja Pengemis dan sebaliknya. Raja Pengemis juga harus menanggung karma dari gelar palsu itu. Karena jika Anda bukan seorang Buddha dan Anda menerima bahwa Anda adalah seorang Buddha, atau Anda mengklaim bahwa Anda adalah seorang Buddha, atau Anda membuat orang-orang memanggil Anda Buddha, atau hanya diam sehingga orang-orang terus disesatkan untuk berpikir bahwa Anda adalah seorang Buddha padahal Anda masih seorang Raja Pengemis, dan tak punya cukup pahala untuk menjadi Buddha, maka bukan hanya orang-orang di Alam Penobatan yang tidak senang, tetapi seluruh Alam Semesta juga tidak senang karena mereka tahu tentang hal itu. Di dunia ini, banyak dari kita tidak menyukai orang yang memalsukan sesuatu untuk menipu orang lain dan tidak jujur. Jadi, di Alam Semesta, mereka juga seperti itu.Ada juga makhluk-makhluk yang tidak menyukai orang-orang palsu atau posisi-posisi palsu. Dan mereka akan melakukan banyak hal untuk menghalangi Anda dari tujuan Anda nantinya. Seperti jika Anda ingin menjadi seorang Buddha, Anda tidak bisa sampai Anda membayar waktu yang sangat lama, karena Anda tidak ingin melakukan tugas Anda sebagai Raja Pengemis, tapi Anda ingin lebih banyak dipuja, untuk menjadi lebih terkenal, maka itu akan sangat buruk bagi Anda. Sekalipun Anda bisa menjadi seorang Buddha – semua orang bisa pada waktunya – tapi tidak dengan berpura-pura, atau dengan menipu orang, atau menyesatkan orang untuk percaya bahwa Anda adalah seorang Buddha padahal Anda belum sampai ke sana.Berbohong bahwa Anda adalah seorang Buddha, padahal bukan, dan menipu orang lain agar percaya bahwa Anda adalah seorang Buddha padahal Anda masih belum mencapai KEBUDDHAAN, SAMA-SAMA DOSA BESAR. JADI BERHATI-HATILAH DENGAN KONSEKUENSINYA.Saya harap saya sudah cukup jelas. Jadi, bagaimanapun juga, Anda tahu diri Anda sendiri, Anda tahu siapa Anda. Dan jangan menyesatkan orang lain, karena itu akan sangat buruk bagi Anda. Itu mungkin bukan salah Anda sama sekali ketika orang-orang memaksakan gelar mereka pada Anda karena asketisme Anda. Karena kebanyakan orang, mereka tidak tahu apa-apa. Mereka tidak memahami kekuatan karma dan posisi setiap makhluk di setiap planet, atau planet mana pun di seluruh Alam Semesta. Setiap orang memiliki tugas, memiliki posisi. Jadi jika kita tidak melakukannya dengan baik, kita harus bereinkarnasi lagi, lagi, dan lagi, sampai kita melakukannya dengan baik, sampai kita membayar semua utang kita. Jika kita tidak bertemu dengan seorang Guru untuk membawa kita keluar dari siklus penderitaan ini, siklus iblis kelahiran dan kematian, kematian dan kelahiran, penderitaan – Empat Kesunyataan Mulia yang diajarkan oleh Buddha: kelahiran, penyakit, usia tua, dan kematian. Sinh, Lão, Bệnh, Tử.Setiap raja di Alam Semesta tidak seperti raja di dunia kita, bahwa Anda bahkan terkadang bisa melakukan revolusi entah bagaimana, dan jika Anda punya cukup banyak orang untuk mendukung Anda, senjata yang cukup, mungkin Anda bisa menjatuhkan raja yang sebenarnya dari takhta, dan Anda duduk di atas takhta dan menjadi raja, dan menyatakan bahwa Anda raja. Terkadang hal itu terjadi. Tetapi dalam Hukum Universal, seorang raja berbeda. Tak seorang pun bisa mengambil gelar itu darinya kecuali dia melakukan banyak hal buruk dan dewan Dunia Penobatan akan menghukumnya dengan cara-cara yang berbeda.Jadi jika Anda seorang biksu, atau biksuni atau pendeta pria, pendeta wanita, tolong jaga agar pahala Anda tidak merembes dari Anda, atau terlepas dari Anda atau diambil dari Anda untuk menyeimbangkan perbuatan salah. Dan juga, periksalah selalu ke dalam diri Anda apakah Anda bangga disembah, dipuja, atau diberi sumbangan, besar atau kecil. Apakah Anda menikmati atau tidak menjadi pusat perhatian di tengah kerumunan umat atau pengikut, Anda harus mengetahui isi hati Anda. Hanya Anda yang tahu lebih baik daripada orang lain karena penampilan luar dapat menipu orang lain, tetapi tidak dapat menipu diri Anda sendiri.Bahkan di luar, Anda memainkan peran besar seperti seorang biksu yang sangat baik dan rendah hati dan sebagainya. Cara Anda berbicara atau cara Anda memperlakukan orang lain, Anda membuat orang berpikir bahwa Anda sangat rendah hati, tetapi dalam hati jika Anda tidak rendah hati, seluruh Alam Semesta tahu itu. Terutama orang-orang di Alam Penghakiman tahu, dan semua orang di Alam Penghukuman tahu. Dan mereka akan menghakimi Anda, menghukum Anda dengan tepat. Jadi berhati-hatilah. Ini semua adalah rahasia batin. Saya tidak berharap Anda semua mengetahui semua rahasia ini, jadi saya hanya memberitahukan kepada Anda jika Anda tidak mengetahuinya untuk melindungi diri Anda dari bahaya jangka panjang, bukan hanya untuk kehidupan ini, tetapi karmanya akan bertahan lebih lama dari itu.Dan sebagai biksu, kita ingin menabung dan menyimpan pahala kita, menghimpun pahala agar kita menjadi tercerahkan dan semakin dekat dengan Kebuddhaan. Jadi, jika ada sesuatu atau seseorang yang membuat pahala itu lepas dari tangan kita seperti pasir yang mengalir dari jari-jari tangan kita, maka hal itu sangat menyedihkan. Butuh waktu yang lama untuk mengumpulkan pahala, dan sangat mudah untuk kehilangan itu kapan saja. Bukan hanya kemarahan atau keserakahan atau konsep yang salah yang menghilangkan pahala dan menghalangi Kebuddhaan kita, tetapi ego, kesombongan, keangkuhanlah yang membuat pahala hilang lebih cepat daripada semua itu.Jadi, ini adalah percakapan hati saya khusus untuk Anda, para biksu dan biksuni, para pendeta. Saya berharap Anda baik-baik saja, dan saya berharap Kebuddhaan semakin dekat dengan jangkauan Anda. Dan saya harap Anda cukup beruntung untuk menemukan seorang Guru yang tercerahkan, Guru yang diutus Tuhan, atau Buddha sejati dalam bentuk manusia, untuk mengajarkan Anda lebih banyak hal daripada yang dapat saya ceritakan, dan juga untuk memberikan Kuasa-Nya pada Anda untuk mengangkat Anda keluar dari lingkaran kehidupan dan kematian yang mengurung semua orang, bahkan para biksu dan biksuni yang punya kedudukan yang tinggi sekalipun.Ingatlah, hati itu penting. Kemurnian dari dalam itu penting, bukan penampilan luar atau peragaan fisik. Jadi tolong jagalah diri Anda. Cobalah untuk menemukan Guru sejati, jika bisa, seorang Guru yang berkuasa. Berdoalah untuk itu, dan saya berharap yang terbaik untuk Anda. Semoga Buddha memberkati Anda dan menganugerahkan Anda apa pun yang dibutuhkan, dan kekuatan yang cukup bagi Anda untuk mencapai pencerahan dan mencapai Kebuddhaan, tentu saja, sesegera mungkin. Kita menginginkannya bahkan sejak kemarin, tapi kita tak tahu apa yang harus dilakukan. Saya tahu apa yang harus saya lakukan, tetapi saya tidak dapat menyuruh Anda untuk datang dan belajar bersama saya, meskipun saya amat menginginkannya, demi Anda. Tetapi bukan itu tujuan saya berbicara dengan Anda hari ini. Ini tanpa syarat, dan ini dengan segenap cinta kasih. Jadi, Buddha Amitabha, Āmítuófó. A Di Đà Phật. Tuhan memberkati. Belas Kasih Buddha. Terberkatilah kami, terberkatilah Anda untuk sasaran Anda menjadi tercerahkan dan menjadi Buddha. Amin. Āmítuófó. A Di Đà Phật.Photo Caption: Terima kasih Surga atas Kehidupan yang Tenang dan Terberkati!