Laporan baru internasional mendorong lebih banyak pola makan nabati untuk mengurangi keadaan darurat iklim dan kesehatan masyarakat.

Penelitian terbaru Hitung Mundur Kesehatan dan Perubahan Iklim dari Lancet memperingatkan bahwa dampak perubahan iklim, termasuk kerawanan pangan yang meluas, penyakit menular, dan peristiwa cuaca ekstrem, memberikan “tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya” pada sistem kesehatan global. Secara khusus, sekitar 57% emisi pertanian tahun 2020 disebabkan oleh produksi daging merah dan susu insan-hewan, yang juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Secara global, lebih dari 12 juta kematian terjadi akibat konsumsi berlebihan daging dan produk susu insan-hewan serta kurangnya asupan makanan nabati. Laporan itu menyimpulkan bahwa beralih ke pola makan yang kaya akan buah-buahan, polong-polongan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus memberikan “manfaat besar” bagi kesehatan masyarakat.

Terima kasih, para ilmuwan internasional, atas penelitian penuh wawasan Anda. Semoga pemerintah segera memulai sistem pangan vegan universal untuk mengatasi krisis iklim dan kesehatan masyarakat, dengan kebijaksanaan Surga.