Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Maha Guru Ching Hai Berbagi Kisah Yahudi

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Maha Guru Ching Hai kami yang Paling Terkasih dengan penuh kasih berbicara dengan tim Supreme Master Television pada tanggal 9 Desember 2020, menyita waktu yang berharga dari retret meditasi intensif Beliau bagi dunia. Guru dengan ramah menerjemahkan dari bahasa Âu Lạc, juga dikenal sebagai Vietnam, ke bahasa Inggris, cerita-cerita dari buku, "Sebuah Kumpulan Kisah Yahudi" yang disusun oleh Nguyễn Ước. Salah satunya berjudul, "Sang Pelindung Kota," tentang Abraham, seorang Patriark yang dihormati dalam Yudaisme dan Kristen dan seorang Nabi yang dihormati dalam Islam.

“Sekarang Abraham sering merenung dan berbicara kepada dirinya sendiri, berkata demikian: 'Berapa lama lagi kita harus berfokus pada pekerjaan kasar? Sungguh tidak layak ketika kita harus mematuhi tubuh untuk hal-hal lain selain bumi. Karena bumi menghasilkan sayur dan buah-buahan, sehingga menjaga kita tetap hidup, menopang kita. Tetapi kita harus melihat bahwa bumi juga butuh hujan. Jika tidak ada hujan maka...' Dia berkata, 'Jika langit tidak terbuka untuk mengizinkan hujan turun ke bumi, maka bumi juga tidak dapat menghasilkan apa-apa.’ Jadi Abraham berubah pikiran. Dia berpikir bahwa apa pun yang ada secara fisik, tidak ada yang lebih baik daripada bumi, karena bumi menghasilkan begitu banyak produk bergizi untuk membuat kita bertahan hidup. Tetapi kemudian, dia berpikir lagi, 'Tidak, tetapi bumi butuh hujan.'" (Ya.) Jadi, dia pikir bumi juga bukan nomor satu.

“Jadi kemudian dia berpikir, 'Oh tidak, maka hanya langit yang layak untuk kita sembah.' Karena sebelumnya dia berpikir, 'Oh, segala sesuatu yang hanya untuk menjaga tubuh fisik tidaklah layak. Bekerja, bekerja hanya untuk mendapat sesuatu untuk dimakan, atau bertahan hidup, itu tidak layak. Jadi bumi lebih baik. Kita harus lebih berkonsentrasi untuk menyembah bumi, bukan menyembah tubuh fisik, tidak terlalu merawat tubuh.' Dan kemudian dia berpikir, 'Oh, tetapi bumi membutuhkan hujan.’ Jadi sekarang dia berpikir, 'Jika langit tidak mengizinkan hujan turun, maka bumi menjadi tidak berguna.' Karena itu, sekarang dia berpikir langit lebih layak untuk disembah. Benar. (Benar.)

Dan kemudian dia melihat Matahari di langit. Dia berpikir, 'Oh tidak, Matahari memberikan terang dan warna cemerlang ke seluruh dunia sehingga semua pohon dan buah-buahan, dan semuanya bisa tumbuh.' (Ya.) Dan kemudian dia berkata, 'Oke, hanya Matahari yang layak bagi kita untuk disembah.' (Ya.) Dan kemudian matahari terbenam. Dia berpikir, 'Hah? Oke. Jika begitu, Matahari bukanlah Tuhan, bukan Roh Tinggi,'" itu yang dia maksud. Jadi Matahari juga tidak cukup layak baginya untuk disembah.

“Dan kemudian setelah itu, Abraham berpikir, dia menimbang bolak-balik, dan dia melihat Bulan muncul, dan kemudian banyak bintang yang indah dan cemerlang di langit, dan bagaimana mereka mencerahkan malam yang gelap. Jadi dia berkata, 'Oh, Bulan dan bintang-bintang, hanya mereka yang layak untuk kita sembah.'”

Lalu Bulan menghilang. Kadang itu terjadi di malam hari. “Dan kemudian dia berkata, 'Oh, kalau begitu Bulan juga tidak cukup layak untuk kita sembah sebagai Tuhan, sebagai Roh Tuhan.'” Mereka menyebutnya Roh Tuhan, tapi yang mereka maksud adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. (Ya.) "Dan kemudian Abraham terus mencari, terus berpikir, terus merenungkan..."

Guru juga menyebutkan pentingnya belajar tentang orang-orang Yahudi.

Orang Yahudi, dalam kesan saya, adalah ras makhluk yang paling banyak disalahpahami di dunia. Jadi mungkin kita harus mempelajari beberapa hal tentang mereka, sehingga kita lebih merasa nyaman di antara semua orang dan orang-orang Yahudi. (Ya Guru.)

Guru Kami Yang Maha Pengasih, terima kasih kami yang dalam karena telah membagikan waktu berharga Anda dan telah membuka mata kami akan keindahan berbagai agama, tradisi, dan masyarakat. Tuhan sungguh memberikan berkah yang luar biasa kepada kita semua. Kami menantikan saat kita dapat hidup harmonis di antara satu sama lain dan bersama semua makhluk berharga di planet vegan. Semoga Dewa-Dewi yang Perkasa melindungi Guru selamanya untuk hidup dalam kedamaian, kegembiraan, dan kesehatan yang prima saat misi mulia Guru mencapai pemenuhan, dalam Kemuliaan Surga.

Untuk siaran penuh konferensi ini bersama Maha Guru Ching Hai, silakan saksikan Antara Guru dan Murid di kemudian hari.

Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android